ANNAPURNA CIRCUIT Trek

ANNAPURNA CIRCUIT TREK MARET 2024

Apa? Ke Nepal lagi? Sendiri lagi? Luar biasa ya Gilaaaa nya …

Begitu lah kira-kira tanggapan teman-teman ku waktu aku bilang mau trekking ke Nepal lagi.

Seperti biasa,kali ini pun aku tidak terlalu mempersiapkan trekking dengan persiapan yang berlebihan.Satu-satu nya hal yang jauh hari sebelum nya ku siapkan hanya lah tiket pesawat Kuala Lumpur –Kathmandu.Pakai aji mumpung , mumpung dapat harga “murah”, sejujurnya tiket pesawat dari Indonesia ke Kathmandu tidak pernah murah.Karena aku tinggal di pulau Batam jadi biasa nya aku akan mencari penerbangan termurah dari Singapura atau Malaysia.

Awal nya tiket yang ku pesan adalah bulan April karena aku berharap seperti Everest Base Camp trekk tahun lalu ,tahun ini aku juga bisa bermain salju di pegunungan Himalaya, tapi karena sesuatu dan lain hal akhir nya aku memajukan tiket ku ke Maret, 1 bulan lebih awal.Untung nya kali ini aku memesan pesawat full service sehingga tidak perlu membayar lebih untuk pergantian jadwal terbang.

Untuk persiapan fisik ,2-3 minggu sebelum nya aku lari pagi 30 menit di sekitar kompleks rumah, itu pun hanya 3-4 kali dalam 1 minggu, ya aku memang dari sono nya malas berolahraga mungkin sudah turun temurun tidak ada yang suka berolahraga di keluarga ku.

Untuk tambahan perlengkapan trekking aku berencana membeli nya di Thamel, area paling ramai di Kathmandu yang akan menjadi tempat ku menginap nanti.Sebagian lagi perlengkapan trekking lama ku yang selalu tersimpan rapi di lemari dan hanya setahun sekali Ku pakai, aku berencana mengganti dengan yang baru untuk trekk berikut nya, karena sudah lumayan usang setelah beberapa tahun ku pakai.Seperti pepatah China “Yang Lama tidak pergi , yang baru tidk datang”

 Akhir nya hari yang kunanti-nanti selama setahun tiba, kenapa setahun? Karena aku sudah merencanakan trekk ini tahun lalu bahkan saat aku masih di Kathmandu sekembalinya dari Everest Base Camp trek.Singkat kata kali ini aku memilih penerbangan dari Malaysia dengan alasan dapat tiket yang termurah , padahal pada kenyataan nya setelah dihitung-hitung , sama saja. Kali ini aku merasa salah perhitungan , tapi tidak mengapa anggap saja bonus nya jalan-jalan di Kuala Lumpur selama 2 hari.Perjalanan ku ke Kathmandu lumayan panjang, dari batam aku naik pesawat ke Kuala Lumpur,kali ini cukup beruntung karena Batam-Kuala Lumpur baru mulai ada penerbangan langsung sejak bulan Febaruari lalu, dan dapat harga promo yang sangat murah walaupun harus menginap 2 malam di Kuala Lumpur  sebelum akhir nya terbang ke Kathmandu.

Kali ini adalah kunjungan ke-5 ku ke Nepal , dan akan melakukan trekk ke-4 ke pegunungan Himalaya dan trekk yang Ku pilih kali ini adalah Annapurna Circuit.

Sebelum nya aku sudah memesan paket trekk dari agency langganan ku yaitu Alpine Club Of Himalaya yang sudah sangat ku percaya dan sudah ku anggap saudara sendiri di Nepal .Alasan memilih agency ini ,karena sejak pertama kali ke Nepal aku merasa puas dengan pelayanan dan profesionalisme yang mereka berikan.Selain itu harga yang mereka berikan sangat masuk akal , bila dibandingkan agency lain.Yang pasti setelah beberapa kali bekerja sama, aku merasa cocok dengan cara kerja mereka. Ini adalah kali ke 5 aku menggunakan jasa agency ini.Kali ini aku meminta Pemba Sherpa sebagai guide ku.Aku sudah berhasil melakukan 4 trekk bersama Pemba Sherpa, salah satu guide paling berpengalaman dan punya jam terbang tinggi di Alpine Club Of Himalaya.Selama ini kami sudah saling mengenal dengan baik , beliau juga sangat memahami kondisi fisik ku.Nilai plus nya Pemba Sherpa adalah fotografer dan videografer yang handal.Hampir semua guide dari Alpine Club of Himalaya mempunyai kelebihan ini , karena disetiap trekking saya selalu bertemu dengan beberapa dari mereka , dan rata-rata semua customer merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh agency dan guide ini.Saya merekomendasikan Alpine Club of Himalaya untuk teman-teman yang berencana melakukan trekking ke pegunungan Himalayan khusus nya Nepal

Ironis nya kecintaan ku dengan gunung tidak berbanding lurus dengan phobia ku pada ketinggian.Kok bisa?ya bisa saja.Sampai detik ini masih jantungan saat melewati suspense bridge di setiap trekk , apalagi saat melintasi jalan sempit dan terjal diantara jurang.Tapi aku selalu merasa aman karena Guide ku Pemba Sherpa akan sigap membantu disaat-saat seperti itu.Aku pasti tidak akan sanggup menyelesaikan semua trekk tanpa Alpine Club Of Himalaya apalagi Pemba Sherpa dan porter.

Sebagian trekker mungkin hanya menyewa guide dan membawa perlengkapan pribadi seberat belasan kilo sendiri.Untuk aku pribadi tentu nya ini pilihan yang berat, aku lebih rela membayar Porter agar bisa berjalan lebih nyaman tanpa beban berat di punggung ku.Karena aku tau batas kemampuan ku , dan memilih untuk bisa lebih nyaman sehingga menikmati setiap trekk.

Untuk yang belum pernah trekking sebelum nya , mungkin tidak ada bayangan bagaimana trekking selama itu di pegunungan Himalaya .Jadi kegiatan selama trekking adalah jalan kaki setiap hari rata-rata 5-8 jam tergantung jarak menuju tea house (penginapan ) untuk kita bermalam.Standart tea house disana  kamar dengan 2 tempat tidur dan akan tersedia selimut yang cukup untuk menahan angin malam hari di pegunungan . Biasa nya agency akan meminjamkan kantung tidur dan down jaket ,ini sangat diperlukan untuk tempat yang lebih tinggi karena selimut pasti nya  tidak cukup hangat.Tea house ini juga yang akan menyediakan makan malam dan sarapan untuk besok pagi nya sebelum melanjutkan trekking.Biasa nya harga paket sudah termasuk biaya penginapan dan makan 3 kali sehari.
Untuk menu setau saya dari tempat paling rendah sampai paling tinggi rata-rata sama , dan tapi untuk harga semakin tinggi tempat nya akan semakin mahal.Ini masuk akal sih mengingat semakin tinggi transportasi juga semakin sulit dan mahal.Tersedia menu khas Nepal ,oriental sampai western.Kadang sampai heran bagaimana mereka menyiapkan menu yang lengkap begini dengan di tempat terpencil di mana segala sesuatu nya sangat sederhana.Di tea house tertentu juga disediakan air panas berbayar , charger handphone , wifi , semua juga tersedia dan berbayar.Dipegunungan Himalaya fasilitas seperti ini termasuk mahal jika disbandingkan dengan di kota-kota, semua serba mahal karena sumber yang terbatas selain itu  semua logistic diangkut dengan helicopter.

Untuk rute trekk Annapurna circuit sendiri , sepanjang perjalanan sudah tersedia fasilitas yang cukup memadai , bahkan sebagian tea house sudah tersedia toilet di dalam kamar , tentu nya ini salah satu  kemewahan yang jarang ditemui di tempat terpencil seperti ini.Masih ingat suatu saat aku mendapatkan kamar yang ada toilet di dalam nya , dengan sangat bahagia aku memuji guide atas pilihan nya kali ini .Namun dengan senyum guide ku bilang “tunggu sampai besok pagi , kita lihat apakah kamu masih akan sebahagia ini”.Sampai penasaran apa maksud nya , besok nya baru aku mengerti bahwa di pegunungan toilet itu bahkan tidak banyak fungsi karena air di pagi hari menjadi beku , jadi jangan membayangkan bisa mandi dengan normal , karena normal nya sepanjang trekk durasi 15-18 hari itu mandi mungkin hanya 2-3 kali saja.Tapi jangan khawatir , tidak akan bau biarpun jarang mandi konon bahkan bakteri pun tidak bisa hidup di pegunungan karena suhu yang dingin.

Berikut highlight dari Annapurna Circuit Trekk

1.Manang

Aku sangat menyukai Manang , jatuh cinta pada pandangan pertama bahkan sebelum melihat dengan mata kepala ku sendiri.Pertama kali melihat Manang disalah satu video yang mampir diberanda somed ku.Video yang ku lihat adalah Alpine Home hotel , tea house cantik warna –warni dengan pemandangan pegunungan Himalaya. Aku sempat menginap 2 malam disini untuk aklimasi. Manang memberi kesan yang sangat mendalami di trekk Annapurna Circuit

2.Tilico Lake

Danau di ketinggian 4,949 merupakan salah satu danau tertinggi di dunia.terkenal dengan air hijau nya yang cantik.Aku selalu bermimpi sampai ke tempat ini , sekedar melihat air danau dan pemandangan sekitar danau nya yang cantik.Selain itu ad aada tempat pemujaan untuk umat Hindu dan Buddha di tepi danau , bahagia sekali aku sempat berdoa di sana.

3.Thorong La Pass

Setelah pengalaman berhasil melewati 2 passes di EBC yaitu Chola Pass dan Renjo La Pass, tentunya aku berharap di Annapurna Circuit juga akan berhasil melewati Thorong La Pass. Aku menyemangati diri sendiri , harus bisa tidak bisa tidak.Harus ku akui Thorong La Pass tidak semudah yang ku bayangkan , sebelum nya dari sekelompok trekker India yang sudah terlebih dahulu melewati Thorong La Pass,aku mendapat kabar bahwa angin disana sangat kencang , dan mereka memberi pesan agar aku mempersiapkan diri dengan pakaian yang berlapis untuk menahan kuat nya hembusan angin.
Sepertinya hari itu adalah hari keberuntungan ku karena saat melewati Thorong La Pass , angin tidak sekuat hari sebelum nya.Akhirnya dengan di bantu Pemba Sherpa dan  Chhring Sherpa aku sukses melewati Thorong La Pass.Satu lagi mimpi menjadi nyata , rasa haru dan bahagia yang tak terhingga. Kelak aku akan sangat merindukan perasaan-perasaan seperti ini.

4.Muktinath

Setelah sukses melewati Thorong La Pass, tempat tujuan terakhir dari trekk ini adalah Muktinath.
Muktinath adalah salah satu tempat suci bagi umat hindu dan Buddha yang terletak di Mustang.Setelah melewati Thorong La Pass , aku memerlukan waktu sekitar 6 jam untuk sampai ke Muktinath 2 jam lebih lama dari waktu normal.Kali ini kejadian tahun lalu di Renjo la Pass terulang lagi , saat melewati jalan turunan selama berjam-jam , jari –jari kaki ku menjadi lecet akibat menahan badan saat berjalan diturunan.Jari-jari lecet ini terasa sakit sekali Setiap kali kaki melangkah , sehingga aku tidak bisa melangkah dengan cepat.Tapi walau bagaimanapun rasa bahagia mengalahkan rasa sakit ini karena aku tahu ini hari terakhir trekking dan aku hampir berhasil menyelesaikan trekk Annapurna Circuit.Rasa sakit ini tidak ada arti nya dibandingan kan rasa suka cita ini. Ini lah rasa nya  sakit tapi bahagia .Aku menutup treek Annapurna Circuit dengan membawa pulang banyak kenangan indah, tapi separuh jiwa ku masih tertinggal disana , aku harus kesana lagi untuk mengambil nya  kembali.

Demikian lah sepenggal cerita pengalaman ku treeking Annapurna Circuit , bannyak yang bertanya apakah akan kembali lagi ? tentu saja , aku berharap akan punya bannyak kesempatan kembali ke Nepal untuk trekk –trekk yang lain .Semoga cerita ini menginspirasi lebih banyak orang , jika punya mimpi kejar lah , jangan jadikan rasa takut menjadi penghalang mu untuk mengejar mimpi.Karena kesempatan seringkali tiddak datang dua kali.

Share This Article

You may also like...

Recent Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now!
We are Live !
Namaste and welcome to Alpine Club of Himalaya.

We're here and ready to help you!

You can also reach us via email at: [email protected]
WhatsApp: +977 9851020731

Click Chat Now below, To start the conversation.